(sumber : http://qtop.wordpress.com/2008/06/15/tips-motor-5/)
Campuran Bensin dan Udara Harus Tepat
SEIRING dengan berlakunya regulasi emisi gas buang Euro 2 untuk produk mobil baru mulai tahun 2007, teknologi pasokan bahan bakar karburator sudah tidak dipergunakan lagi. Pabrikan mobil mengganti teknologi tersebut dengan sistem injeksi yang lebih ramah lingkungan. Meskipun begitu, jumlah mobil yang memakai karburator masih cukup banyak di
Karburator merupakan bagian dari sistem bahan bakar (fuel system) pada kendaraan yang berfungsi mencampurkan bahan bakar dengan udara untuk kemudian dimasukkan ke ruang bakar.
Sistem sarana bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, yaitu tangki bahan bakar (fuel tank), saringan bahan bakar, karburator, pompa bahan bakar, saluran bahan bakar, dan charcoal canister.
Mekanisme kerja sistem ini adalah bahan bakar yang disimpan di tangki dikirim oleh pompa ke karburator, melalui pipa-pipa. Air dan pasir, kotoran dan benda-benda lainnya disaring filter. Sejumlah gas HC yang timbul di dalam tangki dikurangi oleh charcoal canister.
Karena karburator terdiri dari berbagai komponen yang sensitif terhadap kotoran yang bisa menyumbat, kebersihan komponen ini harus dijaga baik.
Perawatan karburator lebih mudah dibanding sistem injektor karena dibongkar pasang. Untuk membersihkannya hanya perlu tekanan angin seperti kompresor guna menghilangkan kotoran kerak karbon. Namun, ketika membuka karburator perlu ketelitian tersendiri karena banyak komponen kecil cukup vital.
Untuk menjaga karburator tetap berfungsi maksimal, pertama yang harus diperhatikan adalah kualitas bahan bakar. Ini penting karena bahan bakar yang berkualitas rendah akan menimbulkan residu berbentuk gum, varnish, dan karbon yang bisa menyebabkan saluran bensin menjadi tersumbat.
Untuk membersihkan karburator bisa mempergunakan bahan yang dicampurkan langsung ke bensin, yaitu petrol atau gas treatment. Material ini berfungsi memberi tambahan zat pembersih sejenis deterjen pada bensin yang bertugas menjaga kebersihan karburator.
Selain itu, bisa juga mempergunakan Carburetor Spray Cleaner yang penggunaannya dengan cara menyemprotkan cairan ke karburator bagian luar dan dalam, melalui saluran/lubang penghubung ke air filter.
Cara tersebut cukup aman dibandingkan membersihkan bagian dalam dengan cara membuka karburator. Alasannya, bisa menyebabkan gangguan teknis karena banyak bagian sensitif bila terlalu sering dibuka. Selain itu, drat baut pun bisa aus karena terbuat dari aluminium. Saringan bensin harus dibersihkan setidaknya setiap 5.000 atau 10.000 km karena sumbatan pasir, batu kecil, dan endapan lainnya.
Jangan sekali-kali mencabut saringan bahan bakar karena hal itu bisa menyebabkan saluran dalam karburator tersumbat oleh berbagai partikel. Bila itu terjadi, mesin mobil pun bisa tidak jalan karena saluran bensin tersumbat atau tidak lancar.
Komponen lainnya yang berpengaruh pada sistem bahan bakar adalah saringan udara. Saringan udara yang kotor dan tidak pernah dibersihkan akan menyebabkan aliran udara tersendat sehingga campuran bensin dan udara ke ruang bakar tidak maksimal. Malahan dalam kondisi seperti itu bahan bakar bisa menjadi boros.
Jadwal penggantian saringan udara umumnya dilakukan setiap 20.000 km. Khusus untuk membersihkan saringan udara yaitu setiap 2.500 km.
Tipe saringan udara ada 2 jenis, yaitu bahan kertas (paper air filter) dan bahan sejenis karet busa dengan pori-pori yang halus atau agak kasar. Membersihkan saringan udara dari bahan kertas bisa dengan cara disemprot dengan kompresor. Untuk jenis karet busa yaitu dengan cara merendam dalam cairan pembersih. Setelah itu diperas untuk mengeluarkan semua kotoran. Karet busa yang sudah terlalu kotor sebaiknya diganti baru.
Setelan karburator
Syarat terakhir inilah yang harus dipenuhi karburator.
Berdasarkan kondisi kerja mesin, campuran bahan bakar dan udara yang diperlukan berbeda-beda. Saat start pada temperatur 0 derajat celcius, perbandingan udara dan bahan bakar adalah sekitar 1 : 1. Kemudian saat start temperatur 20 derajat celcius kira-kira 5 : 1, saat idling 11 : 1, putaran lambat 12-13 : 1, akselerasi 8 : 1, putaran maksimum (beban penuh) 12-13 : 1, dan putaran sedang (ekonomi) 16 - 18 : 1. Bensin harus terbakar seluruhnya di dalam ruang bakar untuk menghasilkan tenaga besar.
Prinsip kerja karburator adalah saat torak bergerak ke bawah di dalam silinder selama langkah hisap pada mesin akan menyebabkan kevakuman di dalam ruang bakar. Kevakuman ini menyebabkan udara masuk ke ruang bakar melalui karburator. Besarnya udara yang masuk ke silinder diatur oleh katup throttle yang gerakannya diatur pedal gas. Bertambah cepatnya aliran udara yang masuk melalui saluran sempit (venturi), menyebabkan tekanan pada venturi menjadi rendah. Hal ini menyebabkan bensin dalam ruang pelampung mengalir keluar melalui saluran utama ke urang bakar. Jumlah udara maksimum yang masuk ke karburator, terjadi saat mesin berputar pada kecepatan tinggi dengan posisi katup throttle terbuka secara penuh. Agar mesin berputar idle (stasioner) dengan bagus sesuai perbandingan udara dan bahan bakar yang dibutuhkan, diperlukan penyetelan secara berkala.
Mesin memiliki tingkat idle yang tidak sama. Umumnya mesin standar seperti mesin tipe 5K Kijang berada pada putaran 800 rpm. Langkah penyetelannya adalah bersihkan terlebih dahulu saringan udara, dan suhu kerja mesin 85 - 90 derajat celcius. Kemudian semua perlengkapan tambahan dimatikan seperti AC, dan transmisi harus pada posisi netral (N).
Khusus penyetelan idle mesin dengan tacho meter, yaitu hidupkan mesin dahulu, kemudian putarlah penyetel idle mixture adjusting screw sampai tacho meter menunjukkan 800.
Jangan menyetel sekrup ini terlalu keras karena ujung jarum sekrup bisa menjadi rusak. Kalau rusak akan sulit untuk menentukan campuran bahan bakar udara yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar